Cara Mengatur Keuangan Pribadi
Untuk memiliki arus kas keuangan pribadi lancar, Anda perlu memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengatur keuangan yang tepat dan efektif. Dengan begitu, selain uang cukup sampai gaji selanjutnya, Anda tetap bisa menabung dan bersedekah.
1. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan

Sebelum menyusun rencana keuangan hingga menentukan metode-metode pengelolaan keuangan pribadi. Langkah awal dalam mengelola keuangan yang paling fundamental adalah mengetahui mana hal yang memang Anda butuhkan dan inginkan.
Adakalanya berbelanja baju menjadi hal yang dibutuhkan dalam kondisi tertentu, misalnya Anda akan menghadiri pengajian tetapi tidak punya baju muslim atau baju yang pantas untuk menghadirinya.
Namun, jangan sampai menjadikan alasan tersebut untuk menutupi hasrat Anda yang memang hanya ingin berbelanja saja. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dan mengontrol diri untuk memisahkan mana yang dibutuhkan dan diinginkan.
2. Pilih Metode, 50/30/20 atau 40 :10 : 10 : 30 : 10
Ada dua metode pengelolaan keuangan pribadi yang cukup populer yaitu metode perbandingan 50/30/20 atau 40 :10 : 10 : 30 : 10. Mari simak uraian dari masing-masing metode.
Metode 50/30/20 adalah metode membagi pos keuangan dengan rasio 50% untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, 30% untuk memenuhi keinginan Anda dan 20% disimpan ke dalam tabungan.
Apabila Anda memiliki cicilan atau utang, maka pos tersebut masuk ke dalam pos kebutuhan karena tanggung jawab yang harus Anda bayarkan sampai lunas. Bagaimana bila ada lebih dari satu cicilan atau utang? Anda bisa menerapkan metode lainnya.
Metode 40 :10 : 10 : 30 : 10 cocok bagi Anda yang memiliki cicilan atau utang lebih dari satu atau orang yang suka mengelola sesuatu dengan terperinci. Berikut ini rinciannya:
- Sebesar 40% diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan harian
- Sebesar 10% diperuntukkan untuk melunasi utang, cicilan, pinjaman atau sejenisnya
- Sebesar 10% diperuntukkan untuk membayar premi asuransi bila ada
- Sebesar 30% diperuntukkan sebagai dana darurat, tabungan atau investasi
- Sebesar 10% diperuntukkan untuk beramal, bersedekah atau berdonasi
Dari kedua metode tersebut, Anda bisa memilih mana yang sesuai dengan cara mengelola keuangan pribadi.
3. Susun Anggaran Keuangan
Setelah memastikan metode pengelolaan keuangan yang akan diterapkan, selanjutnya yaitu menyusun anggaran keuangan selama satu periode, misalnya anggaran keuangan untuk satu bulan.
Pisahan pos kebutuhan dan keinginan, tetapkan jenis pengeluaran mana yang termasuk kebutuhan dan keinginan. Termasuk bila Anda harus berkumpul dengan teman sebulan sekali, Anda tetap perlu menuliskan berapa pengeluaran saat akan pergi bersama teman.
4. Pertimbangkan Kemampuan Finansial untuk Berutang dan Mencicil
Lihat rencana keuangan lagi, untuk pos utang dan cicilan memiliki persentase berapa persen dari total penghasilan bulanan.
Sebagai contoh pos untuk utang dan cicilan persentasenya 10%. Penghasilan Anda dalam satu bulan Rp 5 juta.
Maka pos untuk utang dan cicilan hanya sebesar Rp 500 ribu. Artinya apapun yang Anda beli dengan cara mencicil dan berutang besaran kewajiban per bulannya tak boleh melebihi dari Rp 500 ribu.
Saat pos cicilan dan tabungan terpenuhi, maka tunda barang selanjutnya untuk dibeli sampai cicilan saat ini telah lunas.
5. Bijak Menggunakan Kartu Kredit dan Paylater
Termasuk bila Anda memutuskan untuk memiliki kartu kredit atau memanfaatkan fitur paylater pada aplikasi belanja. Besaran pelunasan kartu kredit dan paylater harus sesuai dengan pos keuangan yang telah di tetapkan di awal perencanaan keuangan.
Meski telah memiliki pos keuangan sendiri untuk melunasi kartu kredit dan paylater. Akan tetapi, Anda tetap harus bijak dalam menggunakannya. Gunakan saat Anda memang butuh untuk membeli atau mengonsumsi produk dan jasa tertentu.
Jika dalam satu bulan ternyata Anda tidak perlu menggunakan kartu kredit dan paylater, maka jangan memaksakan diri untuk tetap menggunakannya. Uang tersebut bisa Anda salurkan ke dalam pos tabungan dan investasi.
6. Persiapkan Dana Darurat dan Dana Tabungan
Walaupun Anda memiliki asuransi kesehatan dan produk asuransi lainnya. Namun mempersiapkan dana darurat tetap penting di lakukan.
Pisahkan pos untuk dana darurat dan dana tabungan karena penggunaan kedua dana ini tentu berbeda.
7. Bikin Wishlist untuk Beberapa Periode
Selain menabung, tak di pungkiri Anda yang bekerja ingin memiliki properti atau barang tertentu sebagai bukti dan bentuk hasil kerja keras Anda selama ini.
Misalnya saja dalam waktu tiga tahun ke depan Anda akan membeli mobil secara lunas, dalam waktu lima tahun akan membeli rumah, dalam lima tahun akan merenovasi rumah sampai impian untuk pergi umroh dan haji.
Impian-impian tersebut tak ada salahnya untuk diwujudukan dan mungkin saja tercapai bila Anda bisa mengelola keuangan dengan benar dan tepat. Susun list impian-impian Anda termasuk periode untuk mendapatkannya.
8. Cari Penghasilan Tambahan
Jika Anda memiliki wishlist khusus dalam beberapa tahun ke depan. Atau berencana akan mengambil rumah KPR syariah namun membutuhkan uang muka. Untuk memungkinkan semua target itu, Anda bisa mencari penghasilan tambahan.
Ada banyak cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Misalnya Anda bisa mengambil pekerjaan paruh waktu atau freelance di luar pekerjaan tetap.
Alternatif cara lainnya yaitu dengan berinvestasi pada instrumen tertentu sesuai portofolio investasi Anda yang masih baru.
9. Ingat Bersedekah dan Beramal
Jangan lupa masukkan pos bersedekah dan beramal ke dalam perencanaan keuangan supaya seluruh rezeki yang di dapatkan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
Beruntungnya saat ini Anda gampang menyalurkan sedekah, zakat, infaq, wakaf hingga berdonasi secara online. Cukup akses mobile banking M-Syariah dari Bank Mega Syariah untuk berdonasi dan ZISWAF.
10. Lakukan Evaluasi dan Bikin Catatan Keuangan Personal
Bukan hanya bisnis dan perusahaan yang memiliki sistem tutup buku di akhir bulan. Sistem ini juga bisa Anda terapkan.
Tentukan waktu akhir periode keuangan,kemudian lakukan evaluasi berdasarkan catatan keuangan yang terstruktur. Apakah terjadi cash flow minus atau sebaliknya. Apakah ada pos yang membutuhkan uang lebih besar dari perencanaan dan untuk apa peruntukannya.
Jadikan bahan evaluasi ini sebagai catatan keuangan supaya di periode selanjutnya tak terulang. Termasuk bila Anda atau pasangan terlalu sering makan atau nongkrong di luar. Maka kegiatan ini bisa jadi catatan keuangan personal bagi Anda dan pasangan.
Tips Simpan Tabungan yang Efektif dan Cerdas
Istilah menabung sudah tak asing lagi di telinga. Sejak kecil hingga dewasa anjuran menabung selalu di kumandangkan demi mendapatkan kebebasan finansial di masa depan.
Namun untuk menentukan di mana tempat menabung cukup sulit. Pasalnya saat Anda menyimpannya di rumah, potensi uang bisa hilang karena di curi orang atau karena Anda gunakan lebih besar.
Oleh karena itu, buat rekening baru selain rekening untuk menerima pendapatan dan rekening untuk memenuhi kebutuhan sehari. Sebab kalau masih dalam satu rekening, maka potensi uang tetap di gunakan masih ada.